Keberadaan
Seni Hias Damar Kurung asal Gresik merupakan salah satu peninggalan dari seni budaya tradisional Jawa
Timur, yang keberadaannya sudah hampir punah karena dianggap tidak praktis
dan kurang ekonomis. Disamping itu, dengan adanya permintaan yang rendah
akan produk-produk tradisional telah membawa dampak kepada terhentinya
praktek kegiatan membuat barang-barang tradisional. Dengan adanya
perhatian yang semakin kecil untuk mempertahankan dan
mengembangkan keberadaannya. Oleh karena itu, diharapkan para pendukung
seni untuk mengembangkan dan mengangkat seni rupa tradisi dan
menekankan kepribadian bangsa untuk meningkatkan mutu produksi dalam pasar
Wisata Internasional dengan cara mengembangkan identitas seni rupa
Indonesia melalui ciri dan konsep tradisi.
Damar Kurung
merupakan salah satu dari ikon Kota Gresik yang sekaligus sebagai souvenir lampu khas kota ini.Damar
kurung dan Masmundari dijadikan asset berharga bagi Gresik,
Pemerintah Kabupaten Gresik menjadikan damar kurung sebagai maskot kota,
membuat tiruan damar kurung ukuran besar untuk lampu dan monumen kota,
anak-anak pun digerakkan melukis gaya damar kurung, hingga akhirnya damar
kurung identik menjadi ciri khas kota Gresik dan perefleksi
budaya, sejarah, dan nilai-nilai kehidupan masyarakat Gresik.
Damar Kurung juga merupakan ikon kota yang
tertua di Kota Gresik seperti yang tertulis pada buku Mocopat karena
Damar kurung telah ada sejak zaman Pemerintahan Sunan Giri, Kolonial
Belanda dan Jepang, hingga sekarang. Damar Kurung sendiri merupakan karya
seni unik. Dalam pandangan seni rupa, lukisanlukisan nenek ini
sedemikian unik. Ada yang menyebut bergaya naif, kekanakkanakan, dan dia
melukis seperti meluncur begitu saja. Maka seorang perupa
asal Gresik, Imang AW tertarik untuk mengangkatnya dalam
khasanah lukisan pada umumnya. Masmundari diminta melukis dengan bahan dan
alat melukis yang lebih bagus, melukis di atas selembar kertas, kemudian
dibingkai sebagaimana lukisan pada umumnya. Maka jadilah lukisan gaya
Masmundari yang menarik banyak kalangan dalam pameran di Jakarta dan
hotel-hotel besar serta mendapat perhatian dari petinggi negeri termasuk Presiden RI2. Akan tetapi, dalam kenyataannya Damar Kurung terancam punah.
Keberadaan
Seni Hias Damar Kurung asal Gresik merupakan salah satu peninggalan dari seni budaya tradisional Jawa
Timur, yang keberadaannya sudah hampir punah karena dianggap tidak praktis
dan kurang ekonomis. Disamping itu, dengan adanya permintaan yang rendah
akan produk-produk tradisional telah membawa dampak kepada terhentinya
praktek kegiatan membuat barang-barang tradisional. Dengan adanya
perhatian yang semakin kecil untuk mempertahankan dan
mengembangkan keberadaannya. Oleh karena itu, diharapkan para pendukung
seni untuk mengembangkan dan mengangkat seni rupa tradisi dan
menekankan kepribadian bangsa untuk meningkatkan mutu produksi dalam pasar
Wisata Internasional dengan cara mengembangkan identitas seni rupa
Indonesia melalui ciri dan konsep tradisi.
Damar Kurung
merupakan salah satu dari ikon Kota Gresik yang sekaligus sebagai souvenir lampu khas kota ini.Damar
kurung dan Masmundari dijadikan asset berharga bagi Gresik,
Pemerintah Kabupaten Gresik menjadikan damar kurung sebagai maskot kota,
membuat tiruan damar kurung ukuran besar untuk lampu dan monumen kota,
anak-anak pun digerakkan melukis gaya damar kurung, hingga akhirnya damar
kurung identik menjadi ciri khas kota Gresik dan perefleksi
budaya, sejarah, dan nilai-nilai kehidupan masyarakat Gresik.
Damar Kurung juga merupakan ikon kota yang
tertua di Kota Gresik seperti yang tertulis pada buku Mocopat karena
Damar kurung telah ada sejak zaman Pemerintahan Sunan Giri, Kolonial
Belanda dan Jepang, hingga sekarang. Damar Kurung sendiri merupakan karya
seni unik. Dalam pandangan seni rupa, lukisanlukisan nenek ini
sedemikian unik. Ada yang menyebut bergaya naif, kekanakkanakan, dan dia
melukis seperti meluncur begitu saja. Maka seorang perupa
asal Gresik, Imang AW tertarik untuk mengangkatnya dalam
khasanah lukisan pada umumnya. Masmundari diminta melukis dengan bahan dan
alat melukis yang lebih bagus, melukis di atas selembar kertas, kemudian
dibingkai sebagaimana lukisan pada umumnya. Maka jadilah lukisan gaya
Masmundari yang menarik banyak kalangan dalam pameran di Jakarta dan
hotel-hotel besar serta mendapat perhatian dari petinggi negeri termasuk Presiden RI2. Akan tetapi, dalam kenyataannya Damar Kurung terancam punah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar