Jumat, 31 Mei 2013

GRESIK Berasal dari mana nama itu?



Melacak asal-usul nama Gresik adalah hal yang sangat menarik, karena terdapat berbagai ragam pandangan. Berikut adalah beberapa pandangan yang berhubungan dengan nama Gresik:
1.      Babad Gresik menyebut nama Gresik dengan sebutan “Gerawasi”:

 “… kacariyos lampahipun saking sabrang sami nitih bahita mentas hing gegisik. Dhekahan punika dipun nameni cara Arab: Gerawasi, artosipun gunung hana panggonanku leren.

.”…Diceritakan kepergian mereka dari seberang, dengan naik perahu, mendarat di Gegisik, pantai di kaki gunung Sahimbang. Terus berdiam (membuat dhukuh) di pantai situ. Pedhukuhan itu dinamai dengan bahasa Arab : Gerawasi, artinya tempatku istirahat.” 

2.      Prasasti Karang Bogem berangka tahun 1387 M ditemukan di Karang Bogem, masuk kawasan Bungah sekarang. Prasasti ini memuat nama Gresik dalam Bahasa Jawa kuno:

Bagian muka :
     “ … Hana ta kawulaningong saking Gresik warigaluh ahutang saketi rong laksa….”

Terjemahan dalam bahasa Indonesia :
“...Kemudian adalah seorang warga kami berasal dari Gresik, kerjanya sebagai nelayan, mempunyai utang sejumlah satu kati dua laksa (kira-kira 120.000 ?)....

2.      Bangsa Cina yang pernah mendarat di Gresik pada awal abad ke-15 M mulanya menyebut Gresik dengan nama “T’Se T’sun” artinya Gresik Kampung Kotor, beberapa tahun kemudian berubah sebutan menjadi “T’sin T’sun,” berarti Gresik Kota Baru.
 De Chinezen kwamen er reeds voor 1400 A.D. en noemeden het T’se-T’sun over de afleiding van deze weining verheffenden naam-de letterlijke beteekenis is kakhuisdorp. Rouffaer, KITLV, 7e volgreeks, V 1906, blz. 178.”
Artinya :
Kedatangan orang-orang Cina sudah terjadi sebelum tahun 1400 M dan menyebut nama T’se-T’sun. Tentang asal-usul nama yang menarik ini arti harfiahnya ialah perkampungan kumuh, dapat dibaca keterangan Rouffaer dalam KITLV, seri lanjutan ke-7, V 1906, halaman 178.”

4. Gresik juga pernah dikenal dengan nama Tandes. Nama Tandes dalam kesusastraan Jawa memang dipakai untuk menyebut Gresik sebagai istilah pengganti. (Tim Penyusun, 2003 : 23). Tandes untuk menyebut nama Gresik juga dapat dibaca pada inskripsi yang terdapat dalam komplek makam para bupati Gresik terdahulu. Nama ini terukir pada sebuah batu berbentuk lingga, di depan makam Tumenggung Poesponegoro. Inskripsi itu ditulis dalam bahasa Jawa Madya berbunyi :
Puniko wewangun hing Kanjeng Tumenggung Poesponegoro hing negri Tandes, hisakala sami adirasa tunggal masaluhu tanggala titi.”
Artinya :
Ini adalah bangunan persembahan Kanjeng Tumenggung Poesponegoro di negeri Tandes (Candrasengkala memet yang berarti tahun Saka 1617), Tuhan Allah Yang Maha Tinggi.”
3.      Bangsa Portugis ketika pertama kali mendarat di Gresik tahun 1513 M menyebutnya dengan ucapan “AGACE.”
4.      Bangsa Belanda menyebut Gresik dengan nama “GRISSEE.”
5.      Dalam Serat Centini, sebuah karya sastra yang terbit pada pertengahan pertama abad ke-19 M menyebut Gresik dengan nama “GIRI- ISA.”
6.      Menurut Banun Mansur, Gresik dalam Bahasa Arab berasal dari kata “QARR-SYAIK,” berarti Tancapkan sesuatu. Kalimat ini terucap ketika seorang nahkoda kapal memerintahkan pada anak buahnya untuk menancapkan  jangkar sebagai tanda kapal telah berlabuh.
7.      Menurut Solihin Salam asal nama Gresik adalah “GIRI-ISA,” atau “GIRI –NATA,” berati Raja Bukit. Hal ini untuk menyebut penguasa Giri.
8.      J.A.B. Wisselius dalam bukunya yang berjudul “Historisch Onderzoek naar Gestelijke en Wereldelijke Suprematie van Grissee op Midden Oost Java Gedurende 16e en 17e Eew,” mengatakan bahwa Gresik sebelumnya bernama “Gerwarase”. Nama ini terkenal hingga tahun 1720 M.
9.      Thomas Stamford Raffles dalam bukunya The History of Java berpendapat bahwa sebutan Gresik berasal dari kata “GIRI-GISIK,”berarti tanah di tepi laut (pesisir). Giri-Gisik kemudian berubah menjadi Giri-Sik, akhirnya menjadi Gresik.
10.  Di Gresik juga pernah dikenal sebuah nama tempat bernama Jaratan (Jortan). Nama ini secara historis melekat pada peta buatan pelayar Belanda pada awal abad XVII M. Nama ini dianggap sebagai salah satu dari dua buah pelabuhan yang ada di Gresik, lokasinya berada di muara Bengawan Solo Lawas, tepatnya di Desa Mengare. Para musafir Belanda berkali-kali menyebut nama Jaratan (Jortan) untuk menyebut sebuah kota pelabuhan Gresik. (H.J. de Graaf, 1985 : 172).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar